Sabtu, 20 Agustus 2016

Hai adam!
Tahukan kamu? Bahwa kamu menemukanku disaat aku mengering dalam cinta masa lalu.
Saat suasana indah tak lagi membuatku bahagia.
Saat riuhan suara tak lagi menggertakku.
Namun seketika kau datang, aku yang lemah kembali kuat.
Kembali percaya pada cinta.
Kamu bukan sosok pahlawan jaman penjajahan atau sosok pahlawan gambaran penulis skenario film terbaik.
Kamu hanya lelaki biasa. Sangat biasa.
Tapi denganmu yang biasa, membuatku makin lama makin terbiasa dengan kamu yang biasa.
Aku enggan sebut ini cinta, aku takut terlalu dini menyimpulkannya. Tapi aku harus mengakui ini apa? Ini emosi saja? Lalu bagaimana bisa? Sementara setiap detikmu selalu menjadi ambisiku.
Seolah semua menjadi tidak penting selain kamu.
Bahkan setelah kita berada dalam masa terpahit, kamu masih tetap selalu menjadi canduku. Meski aku sendiri tak tahu bagaimana kamu menyikapiku sekarang.
Karena yang aku tahu, kamu masih tetap ambisiku, kamu masih tetap menjadi seorang adam yang kuletakkan tiap harapan harapan indah nan abadi.
Meski mungkin aku harus menunggu lama, sampai mentari menyinari bumi ribuan kali..

21-08-2016
02:59 am.